RhinoFabStudio

Parametric Design + Optimization + Digital Fabrication

Uji stasioner data dengan spss manual

Uji stasioner data dengan spss manual

 

 

UJI STASIONER DATA DENGAN SPSS MANUAL >> DOWNLOAD LINK

 


UJI STASIONER DATA DENGAN SPSS MANUAL >> READ ONLINE

 

 

 

 

 

 

 

 











 

 

Perubahan nilai ini merupakan nilai chi-square yaitu 17,808 dan signifikan pada taraf nyata 5% (sig.0.00). Tabel Goodness of Fit menunjukkan uji kesesuaian model dengan data. Nilai Pearson sebesar 317,892 dengan signifikansi 0,991 (> 0,05) dan Deviance sebesar 350,797 dengan signikansi 0,856 (> 0,05). Nilai probabilitas DF pada uji di 1st difference sebesar 0,0009 yang jauh lebih kecil dari α sehingga kita harus menolak H 0 yang menyatakan ada masalah unit root dalam model autoregresif. Dengan demikian data pada 1st difference dinyatakan stasioner. Tampilan correlogram di atas juga mengindikasikan hal yang serupa. Simpulan uji stasioneritas pada data "hs" ini adalah tidak stasioner Nilainya dapat dicari dengan Microsoft Excel seperti telah disampaikan di atas. Univariate outliers dilihat dengan mentransformasikan data observasi ke dalam bentuk Z-score. Transformasi dapat dilakukan dengan Program SPSS dan asumsi terpenuhi jika tidak terdapat observasi yang mempunyai nilai Z-score di atas + 3 atau 4. Tabulasi data Uji Normalitas dengan Minitab Pada Menu, Klik Stat, Basic Statistics, Normality Test, Kemudian masukkan masukkan variabel ke dalam kotak Variable, pilih jenis uji dengan cara centang Anderson-Darling, atau Ryan-Joiner, atau Kolmogorov Smirnov seperti di bawah ini: Langkah Uji Normalitas dengan Minitab Kemudian klik OK. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa data BBRI awalnya tidak stasioner, tetapi setelah dilakukan differencing orde 1 (d = 1) maka datanya sekarang sudah stasioner. Terdapat proses autoregressive dengan orde 1 serta proses moving average dengan orde 2 di model ARIMA tersebut. Tahapan berikutnya adalah menguji kecocokan model ARIMA yang telah Karena data tersebut belum stasioner, maka dilakukan differencing, kemudian diuji lagi kestasionerannya, klik menu View - Unit Root Test, kemudian isi sesuai dengan gambar dibawah. Selanjutnya adalah identifikasi model awal, klik menu View - Correlogram, kemudian pilih 1st difference dan Ok. Buka Eviews (Jangan buka yang lain, apalagi Shazam dan SPSS, langkah-langkah ini tidak akan bekerja. heheheh ) Input data kedalam excel Input data panel ke dalam excel ( klik disini) Hasilnya akan seperti berikut Untuk melakukan uji akar unit, Double click pada variabel yang akan diuji akar unit (misal variabel y) klik view - unit root test Langkah-Langkah Analisis Regresi Multiples (Berganda) dengan SPSS 1. Buka program SPSS, klik Variable View, selanjutnya, pada bagian Name tulis Motivasi, Minat dan Prestasi. Pada Decimals ubah semua menjadi angka 0. Pada bagian Label tuliskan Motivasi (X1), Minat (X2), dan Prestasi (Y). Pada bagian Measure pilih Scale. Dickson Kho Ilmu Statistika. Cara Uji Validitas Kuesioner dengan Microsoft Excel - Dalam mempersiapkan Skripsi ataupun pengambilan data dengan menggunakan Kuesioner (Angket) kita perlu menguji validitas pertanyaan dari variabel yang diukur. Menurut Wiratna Sujarweni dalam bukunya SPSS untuk Penelitan (2010:192), Uji Validitas digunakan untuk Sangat membantu kak. Minta tanya dong, saya lagi melakukan penelitian model ardl (variabel y dipengaruhi oleh y-k, x, x-k) nah kalo data tidak stasioner dan berkointegrasi pake ecm atau ardl, dan kalo tidak stasioner dan tidak berkointegrasi pake yang mana? cat: data ada yg stasioner pada level, dan 1st difference. Mohon bantuannya :)) Data tersebut cenderung sudah stasioner, artinya nilai tengah dan varian tetap tidak tergantung pada perubah

Comment

You need to be a member of RhinoFabStudio to add comments!

Join RhinoFabStudio

Translate Language:

RhinoFabStudio

Learn all about Rhino

© 2024   Created by Andres Gonzalez.   Powered by

Badges  |  Report an Issue  |  Terms of Service